Selasa, 23 Oktober 2012

Warung Kopi Lelet yang Kontroversial



Warung Kopi Lelet yang Kontroversial



Ngopi di warung kopi lelet sudah menjadi sebuah rutinitas yang menyenangkan bagi para warga Rembang, terutama bagi seorang pria. Kebiasaan ini tidak mengenal batas waktu. Dari jalan jalan sempit, jalan protokol hingga kantin kantor pemerintahan dapat anda temui berbagai aktifitas di warung kopi lelet.
warung kopi lelet

Warung kopi lelet ini menjadi tempat orang orang berleha leha “meyibukkan” diri dengan beberapa cangkir kopi selama berjam jam.

Bagi anak sekolah dan mahasiswa tempat ini pun dijadikan sebagai tempat “Pelarian”.
Karena hal tersebut warung kopi lelet sering dipandang miring, namun disisi lain warung kopi lelet ini membantu ekonomi ratusan rumah tangga yang menjadikannya sebuah industri di kabupaten Rembang ini.



Berkembangnya warung – warung kopi lelet seiring sejalan dengan pertumbuhan tempat penggilingan kopi yang mampu memproduksi tidak kurang dari 30kg kopi setiap harinya. Bisa kita cermati sendiri berapa besar keuntungan yang dapat diraup dengan penjualan kopi seharga Rp 2000 – Rp 2500 per gelas.
Kopi lelet merupakan perpaduan seduhan kopi gilingan tangan dengan takaran gula yang pas menjadikan kopi dengan ramuan yang sangat tepat untuk dinikmati sambil bersantai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar