Selasa, 23 Oktober 2012

Filosofi Kopi , Kopi, Cangkir dan Kehidupan



Filosofi Kopi , Kopi, Cangkir dan Kehidupan

Kopi

Bicara tentang filosofi kopi, kopi tidak sedikit orang yang menyukai minuman berasa pahit ini. Dari anak muda hingga orang tua. Tidak hanya dipinggir jalan, kedai kopi pun semakin beragam hingga bermunculan di mall mall besar. Kedai kopi telah menjadi trend dan tempat berkumpulnya suatu komunitas untuk sekedar bersilaturahmi hingga urusan bisnis.

Selera tiap orang dalam menikmati kopi berbeda-beda. Apakah itu kopi hitam, kopi susu, coffee latte, capuccino, kopi tubruk, dan lain-lain. Ada juga penikmat kopi panas ataupun dingin, kopi pahit atau manis. Semua tergantung selera masing-masing. Yang pasti, pada dasarnya kopi memiliki aroma dan rasa yang khas, tidak terpengaruh oleh cangkir atau gelasnya.

filosofi kopi


Berikut kita akan membahas sekilas tentang filosofi kopi, Ketika orang-orang dipersilakan untuk memilih cangkir kopi yang akan mereka gunakan, mereka cenderung memilih cangkir yang bagus. Sementara yang tersisa adalah cangkir yang murahan dan tidak menarik. Secara otomatis kita akan membandingkan cangkir yang kita pegang dengan cangkir orang lain. Pikiran terfokus pada cangkir, padahal yang kita minum adalah kopinya.

“Kunci menikmati kopi bukanlah seberapa bagus cangkirnya, tetapi seberapa bagus kualitas kopinya. Hidup kita seperti kopi. Cangkirnya adalah pekerjaan, jabatan, dan harta yang kita miliki”


Kita terlalu sibuk melihat “cangkir” orang lain, padahal kita sedang meminum “kopi” yang sama. Kualitas hidup seharusnya bukan berdasakan seberapa tinggi jabatan dan seberapa banyak harta yang kita miliki. Selama bisa mensyukuri apa yang kita miliki, tidak akan pernah ada kata kekurangan ataupun protes apalagi korupsi. Semoga para pejabat yang menduduki kursi jabatan tinggi negeri ini mengerti akan filosofi kopi sehingga bisa selalu bersyukur dan tidak ada lagi korupsi di negeri kita tercinta, Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar