Rabu, 31 Oktober 2012

Jual Kopi Lelet, Dari Seni Hingga Sosialitas



Ada hal yang sangat istimewa yang disuguhkan oleh para penjual kopi lelet di daerah Rembang, Jawa Tengah. Selain suguhan kopi lelet yang memiliki cita rasa khas dengan bulir ampas kopi yang halus, para penjual kopi lelet inipun secara tidak langsung menjkadi prasarana interaksi komunitas komunitas tertentu yang mungkin menjadi sangat bermanfaat.

Jual Kopi Lelet


Penjual kopi lelet juga menjadi prasarana kreasi seni yang sangat digandrungi yaitu “Ngelet”. “Ngelet” adalah istilah untuk kegiatan meleletkan/mengulirkan ampas kopi pada sebatang rokok. Uliran ini dapat berupa macam, macam, yang paling terkenal adalah motif batik Lasem. Meleletkan ampas kopi pada sebatang rokok dapat menciptakan cita rasa tersendiri. Cita rasa rokok dengan dominan cengkeh bercampur dengan cita rasa kopi dari ampas kopi yang kemudian meresap.

Kopi Lelet


Menikmati citarasa ngopi sambil merokok dengan cara yang unik dan khas ini dapat anda dapatkan di warung-warung jual kopi lelet yang bisa anda temukan dengan mudah di daerah Rembang.

Kopi Lelet


Walau dengan adanya pro kontra tentang semakin banyaknya penjual kopi lelet di Rembang, tidak bisa dipungkiri bahwa budaya ini telah tumbuh dan berkembang di masyarakat Rembang. Hendaknya dapat dimanfaatkan untuk hal hal yang positif.

Kamis, 25 Oktober 2012

Rokok Lelet, Bersantai Dengan Rokok Bercita rasa Kopi



Rokok Lelet - Di daerah Jawa Tengah, Khususnya Lasem, Rembang. Terdapat sebuah kebiasaan unik untuk menikmati citarasa sebuah rokok. Rokok yang biasanya hanya bercita rasa cengkih dibuat menjadi penuh cita rasa kopi oleh warga Lasem, Jawa Tengah dengan kebiasaan “Ngelet” mereka.

warung kopi

Budaya menikmati rokok lelet ini awalnya muncul dari kebiasaan warga menorehkan ampas kopi diatas sebatang rokok, ampas tersebut tidak hanya ditorehkan begitu saja, namun ampas rokok tersebut ditorehkan hingga membentuk suatu motif yang khas yaitu motif batik.

Kopi yang disuguhkanpun mempunyai tekstur ampas yang berbulir lebih lembut dan mempunyai cita rasa yang khas sehingga dinamai kopilelet.

Masyarakat Lasem sudah menganggap budaya ngopi dan ngelet ini sebagai bagian dari kehidupan mereka. Hampir disetiap warung di rembang anda dapat menemukan perlengkapan “Ngelet”, Bahkan tempat khusus untuk mengeringkan batang rokok yang telah dilelet. Biasanya gosip hangat yang turut didampingi oleh nikmatnya cita rasa kopi lelet dan uniknya menghisap rokok lelet.

rokok lelet

rokok

Di Rembang sendiri, budaya “Ngelet” telah berkembang menjadi sebuah kesenian khas daerah tersebut. Sampai sampai pemerintah dan perusahaan setempat mengadakan kejuaraan “Ngelet” setiap tahunnya. Berbagai kalangan dari yang tua, muda, bahkan sampai anak anak berlomba membuat kreasi yang seunik mungkin dalam seni ngelet mereka.

Rabu, 24 Oktober 2012

Biografi Kopi Lelet Rembang - Lasem



Biografi Kopi Lelet - Banyak sekali makanan tradisional yang patut dicicipi di Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang, Jawa Tengah yang tentunya sangat lezat. Penduduk dengan karakteristik yang heterogen membuat tingkat kreatifitas warga disana sangat tinggi untuk berkreasi, baik dalam bentuk kerajinan tangan mapun kreasi makan dan minuman.

Lasem
Lasem

 Selain lontong tuyuhan yang sudah dikenal secara nasional adala lagi minuman khas Lasem yaitu KopiLelet.

Kopi lelet

Kopi lelet bisa ditemukan hampir diseluruh warung di kota Lasem. Kopi dianggap mujarab sebagai penghilang penat, stress dan suntuk. Yang membuat kopi lelet lain daripada yang lain adalah bulir ampas kopinya yang lebih halus, dan tentu pada citarasanya yang kuat dan khas. Kopi lelet ini diracik dengan ramuan yang pas dan ditumbuk sendiri oleh para pembuatnya. Hasil ini yang membuat kopi lelet sangatlah special dari pada kopi lainnya.
Kopi Lelet
Rokok lelet


Kopi lelet ini akan menjadi lebih special bagi para pecinta rokok dengan cara meleletkan ampas kopi pada sebatang rokok dengan cara meleletkan ampas kopi pada sebatang rokok. Kebiasaan inilah yang tumbuh menjadi sebuah karya seni yang disebut “Ngelelet”. Para pecinta kopi dan rokok yang mempunyai kreatifitas yang tinggi akan mengubah sebatang rokok menjadi layaknya kanvas dengan leletan ampas kopi sebagai kuasnya. Sebuah kebudayaan yang unik dan sangat kreatif buat secangkir kopi lelet.

Selasa, 23 Oktober 2012

Warung Kopi Lelet yang Kontroversial



Warung Kopi Lelet yang Kontroversial



Ngopi di warung kopi lelet sudah menjadi sebuah rutinitas yang menyenangkan bagi para warga Rembang, terutama bagi seorang pria. Kebiasaan ini tidak mengenal batas waktu. Dari jalan jalan sempit, jalan protokol hingga kantin kantor pemerintahan dapat anda temui berbagai aktifitas di warung kopi lelet.
warung kopi lelet

Warung kopi lelet ini menjadi tempat orang orang berleha leha “meyibukkan” diri dengan beberapa cangkir kopi selama berjam jam.

Bagi anak sekolah dan mahasiswa tempat ini pun dijadikan sebagai tempat “Pelarian”.
Karena hal tersebut warung kopi lelet sering dipandang miring, namun disisi lain warung kopi lelet ini membantu ekonomi ratusan rumah tangga yang menjadikannya sebuah industri di kabupaten Rembang ini.



Berkembangnya warung – warung kopi lelet seiring sejalan dengan pertumbuhan tempat penggilingan kopi yang mampu memproduksi tidak kurang dari 30kg kopi setiap harinya. Bisa kita cermati sendiri berapa besar keuntungan yang dapat diraup dengan penjualan kopi seharga Rp 2000 – Rp 2500 per gelas.
Kopi lelet merupakan perpaduan seduhan kopi gilingan tangan dengan takaran gula yang pas menjadikan kopi dengan ramuan yang sangat tepat untuk dinikmati sambil bersantai.

Filosofi Kopi , Kopi, Cangkir dan Kehidupan



Filosofi Kopi , Kopi, Cangkir dan Kehidupan

Kopi

Bicara tentang filosofi kopi, kopi tidak sedikit orang yang menyukai minuman berasa pahit ini. Dari anak muda hingga orang tua. Tidak hanya dipinggir jalan, kedai kopi pun semakin beragam hingga bermunculan di mall mall besar. Kedai kopi telah menjadi trend dan tempat berkumpulnya suatu komunitas untuk sekedar bersilaturahmi hingga urusan bisnis.

Selera tiap orang dalam menikmati kopi berbeda-beda. Apakah itu kopi hitam, kopi susu, coffee latte, capuccino, kopi tubruk, dan lain-lain. Ada juga penikmat kopi panas ataupun dingin, kopi pahit atau manis. Semua tergantung selera masing-masing. Yang pasti, pada dasarnya kopi memiliki aroma dan rasa yang khas, tidak terpengaruh oleh cangkir atau gelasnya.

filosofi kopi


Berikut kita akan membahas sekilas tentang filosofi kopi, Ketika orang-orang dipersilakan untuk memilih cangkir kopi yang akan mereka gunakan, mereka cenderung memilih cangkir yang bagus. Sementara yang tersisa adalah cangkir yang murahan dan tidak menarik. Secara otomatis kita akan membandingkan cangkir yang kita pegang dengan cangkir orang lain. Pikiran terfokus pada cangkir, padahal yang kita minum adalah kopinya.

“Kunci menikmati kopi bukanlah seberapa bagus cangkirnya, tetapi seberapa bagus kualitas kopinya. Hidup kita seperti kopi. Cangkirnya adalah pekerjaan, jabatan, dan harta yang kita miliki”


Kita terlalu sibuk melihat “cangkir” orang lain, padahal kita sedang meminum “kopi” yang sama. Kualitas hidup seharusnya bukan berdasakan seberapa tinggi jabatan dan seberapa banyak harta yang kita miliki. Selama bisa mensyukuri apa yang kita miliki, tidak akan pernah ada kata kekurangan ataupun protes apalagi korupsi. Semoga para pejabat yang menduduki kursi jabatan tinggi negeri ini mengerti akan filosofi kopi sehingga bisa selalu bersyukur dan tidak ada lagi korupsi di negeri kita tercinta, Indonesia.